Dalam kondisi pasar modal yang tidak stabil seperti
saat ini, para investor harus ekstra hati-hati. Anda harus mencermati
setiap berita-berita baru yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar modal.
Jika tiba-tiba muncul berita buruk tentang satu perusahaan atau satu
sektor, investor mesti waspada. Sebab, seringkali, berita buruk itu akan
dikuti oleh berita-berita buruk dari perusahaan atau sektor-sektor
lain.
DALAM ranah pasar modal, ada teori terkenal yang disebut teori kecoak (cokcroach theory).
Menurut teori ini, ketika satu perusahaan mengumumkan kabar buruk ke
publik, biasanya akan ada kabar-kabar buruk lainnya mengikutinya.
Kabar-kabar negatif itu bisa berasal dari perusahaan-perusahaan publik
di sektor yang sama atau sektor yang berlainan.
Mengapa kecoak? Pertama, kecoak adalah serangga yang menyebalkan,
sama dengan berita-berita buruk itu. Kedua, umumnya, kecoak tidak pernah
sendirian. Ia pergi secara berkelompok. Jika kita melihat ada satu
kecoak, biasanya tak lama kemudian kita juga akan melihat kecoak-kecoak
lain yang sebelumnya masih bersembunyi.
Ada banyak contoh kejadian di pasar modal yang membuktikan teori
kecoak ini. Yang terbaru adalah krisis kredit perumahan berisiko tinggi
(KPR subprime) yang melanda Amerika Serikat baru-baru ini.
Pada bulan Februari 2007 lalu, untuk pertama kalinya, muncul kabar
bahwa penyalur KPR subprime New Century Financial Corporation kesulitan
likuiditas. Sebab, kian banyak peminjam KPR subprime yang gagal bayar (default), dan kerugian New Century pun langsung meningkat.
Tak lama kemudian, penyalur-penyalur KPR subprime lain seperti Bear
Stearns dan Countrywide juga mengumumkan masalah serupa. Ujungnya, pasar
KPR subprime AS benar-benar meleleh dan mengguncang pasar keuangan
dunia. (Sumber : Kontan.co.id)
0 Response to " Teori Kecoak (Cokcroach Theory) atas kondisi Harga Saham"
Post a Comment