Siapa pun pasti sepakat bahwa berinvestasi di saham
bukan merupakan hal yang mudah. Selain butuh dana besar, instrumen
investasi yang satu ini bisa bikin jantung deg-degan. Pasalnya, harga
saham memiliki tingkat fluktuasi yang sangat tinggi. Tapi, jangan takut
dulu. Investor sebenarnya memiliki satu instrumen yang bisa membantu
mengukur tingkat risiko investasinya. Namanya adalah beta.
Khalayak awam mungkin asing dengan istilah yang satu ini. Maklum, beta memang merupakan hasil dari hitungan analisis regresi yang cukup rumit. Dus, hitungan yang satu ini lazimnya hanya dikuasai oleh para analis-analis saham.
Khalayak awam mungkin asing dengan istilah yang satu ini. Maklum, beta memang merupakan hasil dari hitungan analisis regresi yang cukup rumit. Dus, hitungan yang satu ini lazimnya hanya dikuasai oleh para analis-analis saham.
Meski demikian, seorang investor perlu memahami beta. Sebab, beta
bisa membantu investor untuk memilih saham yang sesuai dengan profil
risikonya.Secara sederhana, angka beta menunjukkan korelasi antara
pergerakan harga satu saham dengan pergerakan pasar secara keseluruhan.
Ukuran pergerakan pasar di sini adalah indeks. Jadi, di Indonesia, kita
menggunakan acuan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Bila beta suatu saham adalah 1, artinya harga saham itu bergerak sama
persis dengan pergerakan IHSG. Jika IHSG naik 10%, harga saham itu juga
akan naik 10%. Sebaliknya, jika indeks turun 10%, harganya juga turun
10%.
Sementara, bila beta suatu saham di bawah 1, berarti fluktuasi harga saham itu lebih rendah dibanding dengan fluktuasi IHSG.
Kondisi sebaliknya berlaku bila beta suatu saham di atas 1. Contoh konkretnya, kalau suatu saham memiliki beta 1,2, berarti tingkat fluktuasinya 20% di atas indeks. Bila IHSG naik 10%, harganya bisa naik 12%. Tapi, risiko saham seperti ini juga tinggi. Sebab harganya juga bisa turun lebih dalam dibandingkan penurunan IHSG.
Kondisi sebaliknya berlaku bila beta suatu saham di atas 1. Contoh konkretnya, kalau suatu saham memiliki beta 1,2, berarti tingkat fluktuasinya 20% di atas indeks. Bila IHSG naik 10%, harganya bisa naik 12%. Tapi, risiko saham seperti ini juga tinggi. Sebab harganya juga bisa turun lebih dalam dibandingkan penurunan IHSG.
Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
memiliki Beta 1,1 dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 1,29. Sementara, yang
beta-nya di bawah 1 misalnya saham PT Bumi Resources Tbk (0,89) dan PT
Unilever Indonesia Tbk (0,83). Untuk mengetahui beta saham-saham yang
ada di BEJ, Anda bisa menghubungi broker Anda. (Sumber : Kontan.co.id)
0 Response to "Mengenal Beta"
Post a Comment