Supaya tidak stres belakangan, sebelum berinvestasi,
investor mesti menyesuaikan instrumen investasi pilihannya dengan profil
risiko mereka. Nah, setiap investor mempunyai profil risiko investasi
berbeda. Ada yang berani mengambil risiko tinggi demi harapan memperoleh
keuntungan supertinggi, ada pula yang amat hati-hati, meski
keuntungannya kecil. Anda termasuk yang mana?
Sebenarnya, cara mengukur profil risiko investasi amat sederhana.
Intinya, kita harus tahu dulu seberapa besar kita rela kehilangan uang
yang kita investasikan. Ekstremnya, kalau rela kehilangan seluruh (100%)
duit investasi, berarti Anda termasuk tipe investor yang sangat agresif
atau nyali risikonya tinggi. Investor tipe ini cocok berinvestasi di
instrumen berisiko tinggi seperti saham atau reksadana saham. Contoh
lain, yang lebih tinggi risikonya adalah instrumen derivatif, yang
potensi kerugiannya bisa lebih besar dari nilai investasi awal.
Sebaliknya, kalau tidak mau kehilangan sepeser pun dari pokok
investasi, Anda memiliki profil risiko konservatif. Deposito dan
properti (khususnya tanah) cocok menjadi alat investasi Anda. Bila Anda
berani mengambil risiko kehilangan sebagian dana demi
mengejar keuntungan lebih tinggi, profil risiko Anda adalah moderat atau
menengah. Instrumen yang tepat untuk investor moderat di antaranya
reksadana pendapatan tetap.
Pengukuran risiko dengan metode di atas sering kali kurang memuaskan.
Pasalnya, selain tingkat kerelaan kehilangan uang, ada beberapa hal
lain yang harus diperhatikan dalam mengukur profil risiko investor.
Menurut para pakar keuangan, profil risiko juga bergantung pada umur si
investor. Semakin tua umur seseorang, umumnya dia cenderung menghindari
risiko tinggi dan memilih pendapatan stabil. Seorang pengusaha atau
eksekutif muda dengan prospek karir cerah umumnya lebih berani mengambil
risiko tinggi demi keuntungan tinggi pula.
Profil risiko investasi sangat bergantung pula pada jangka waktu
investasi. Semakin pendek jangka waktu duit itu bisa diinvestasikan, si
investor akan makin konservatif. Horizon investasi ini juga sangat
bergantung pada porsi duit yang diinvestasikan terhadap total kekayaan
si investor. Kalau duit diinvestasikan hanya 10% dari kekayaan, jangka
waktu investasi bisa lebih panjang dan profil risikonya juga bisa lebih
agresif.
Satu hal yang tak boleh dilupakan, profil risiko seseorang bisa
berubah. Ketika pertama kali berinvestasi, sebagian orang cenderung
memilih instrumen berisiko rendah. Tapi, begitu kantong makin tebal dan
pengalaman berinvestasi makin matang, biasanya mereka lebih berani
memilih instrumen berisiko tinggi. Jadi, profil risiko Anda juga harus
dievaluasi.
Anda bisa mengukur sendiri seberapa tebal nyali risiko investasi Anda dengan mengisi kuesioner berikut ini.
Catatan: Angka di belakang pilihan jawaban adalah skor untuk masing-masing jawaban tersebut.
Catatan: Angka di belakang pilihan jawaban adalah skor untuk masing-masing jawaban tersebut.
1. Manakah yang paling menggambarkan toleransi Anda terhadap risiko dan cara Anda berinvestasi untuk mencapai tujuan?
2. Nilai investasi akan naik turun tergantung instrumen yang Anda pilih. Seberapa besar nilai fluktuasi investasi yang bisa Anda terima:
3. Keuntungan sebuah investasi kadang lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi. Mana yang paling benar:
4. Saya tahu nilai portofolio saya akan berfluktuasi. Namun, maksimum kerugian yang bisa saya tanggung dalam satu tahun kurang lebih:
5. Ada dua tawaran investasi: A dan B. Investasi A memberikan keuntungan rata-rata 5% per tahun dengan kemungkinan berkurangnya modal sangal minim. Investasi B memberikan hasil 10% per tahun, tapi ada risiko modal bisa turun 20% per tahun. Untuk mencapai tujuan saya, saya akan menaruh uang saya:
6. Dalam 60 tahun, portofolio investasi A, B, C, dan D memberikan rata-rata keuntungan per tahun A: 3,7% , B: 5,2%, C: 12,2%, dan D: 17,4%. Angka itu diperoleh dari perhitungan rata-rata hasil tahunan terendah dan tertinggi masing-masing portofolio. Saya akan memilih investasi utama saya di:
Hasil penjumlahan skor:
1. 6-15 = konservatif
2. 6-25 = konservatif moderat (limited risk)
3. 26-34 = moderat
4. 35-44 = moderat agresif
5. 45-54 = agresif
1. 6-15 = konservatif
2. 6-25 = konservatif moderat (limited risk)
3. 26-34 = moderat
4. 35-44 = moderat agresif
5. 45-54 = agresif
Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Ada
investor yang cenderung konservatif, moderat, dan juga konservatif. Nah,
faktor penentu profil risiko masing-masing investor itu banyak.
Misalnya jangka waktu investasi, umur, dan juga gaya hidup si investor.
Nah, jika investor sudah mengenali profil risikonya, ia tinggal mencari
instrumen investasi yang sesuai. (Sumber : Kontan.co.id)
0 Response to " Seberapa Besar Nyali Anda?"
Post a Comment