Karena memiliki kekuatan terbesar di dunia, ekonomi
Amerika Serikat (AS) sangat menentukan arah pergerakan ekonomi dan pasar
modal dunia. Karena itu, investor sebaiknya juga mengenal seluk-beluk
dan cara kerja The Fed atau Bank Sentral AS. Maklum, saat ini, kebijakan
The Fed-lah yang menyetir kebijakan moneter di AS. Kebijakannya juga
sangat menentukan arah pasar modal di seluruh dunia.
THE Federal Reserves atau The Fed dibentuk oleh Kongres AS pada tahun
1913. Lembaga ini sangat independen. Artinya, kebijakannya tidak perlu
memperoleh persetujuan dari Presiden AS. Tapi, secara berkala, Kongres
akan mengevaluasi kinerja The Fed.
The Fed ini dijalankan oleh Dewan Gubernur (Board of Governors)
yang bermarkas di New York. Dewan ini berisi tujuh anggota dengan masa
jabatan 14 tahun. Semua anggota dewan ini harus disetujui oleh Senat.
Selain itu, ada Ketua dan Wakil Ketua Dewan Gubernur The Fed yang
ditunjuk oleh presiden untuk masa jabatan empat tahun. Alan Greenspan --
bos The Fed yang paling terkenal -- menduduki posisi ketua dewan
gubernur sejak tahun 1987. Pada 1 Februari 2006 lalu, Ben Bernanke naik
menggantikan Greenspan sebagai Ketua The Fed.
Oh, ya, The Fed memiliki 12 cabang Federal Reserves Bank yang terletak di kota-kota besar.
The Fed juga memiliki tim yang disebut Federal Open Market Committee atau FOMC. Ini merupakan tim paling berkuasa yang menentukan seluruh kebijakan The Fed.
The Fed juga memiliki tim yang disebut Federal Open Market Committee atau FOMC. Ini merupakan tim paling berkuasa yang menentukan seluruh kebijakan The Fed.
Biasanya, Ketua Dewan Gubernur The Fed juga menjadi kepala FOMC.
Adapun anggota FOMC terdiri dari tujuh anggota Dewan Gubernur, Kepala
Federal Reserve Bank New York, dan kepala dari empat Reserve Bank lain
yang menjabat secara bergiliran. Semua pejabat-pejabat ini memiliki satu
hak suara dalam voting FOMC.
FOMC selalu membuat kebijakan penting menyangkut suku bunga dan
kebijakan moneter AS. Karenanya, investor di seluruh dunia selalu
memperhatikan jadwal rapat FOMC ini. Media pun berlomba-lomba
memberitakannya.
Layaknya bank sentral di negara-negara lain, The Federal Reserves
(The Fed) mempunyai beberapa tugas pokok. Di antaranya adalah menjadi
bank bagi bank-bank di seluruh Amerika Serikat (AS), menjadi bank untuk
pemerintah AS, dan menjadi regulator institusi keuangan. Selain itu, The
Fed juga memiliki wewenang untuk mengelola kondisi moneter AS. Bedanya,
dibandingkan dengan bank-bank sentral lain, kebijakan-kebijakan The Fed
itu bisa mempengaruhi pasar keuangan di seluruh dunia, termasuk juga
sampai ke Indonesia.
YANG paling banyak memperoleh sorotan adalah kebijakan moneter The
Fed. Ini mencakup semua kebijakan untuk mempengaruhi jumlah uang dan
kredit yang beredar di dalam ekonomi AS. Selanjutnya, perubahan jumlah
uang beredar dan kredit itu akan mempengaruhi tingkat suku bunga dan
kinerja ekonomi AS.
The Fed memiliki tiga alat utama untuk menjalankan kebijakan
moneternya. Yang pertama adalah melalui operasi pasar terbuka. Seperti
Bank Indonesia (BI) di Indonesia, The Fed sering membeli maupun menjual
surat utang negara di pasar finansial. Dengan cara ini, The Fed ingin
mengendalikan jumlah dana di sistem perbankan.
Yang kedua, The Fed juga melakukan kebijakan moneter melalui penentuan bunga diskonto atau discount rate. Ini adalah bunga yang dikenakan kepada bank-bank yang meminjam dana jangka pendek dari The Fed. Discount rate ini sangat penting karena memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter The Fed.
Contoh terbaru, akhir pekan lalu, The Fed memangkas discount rate
dari 6,25% menjadi 5,75%. Tujuannya, The Fed ingin menyediakan
likuiditas atau dana berbunga murah kepada bank-bank yang memang sedang
butuh dana jangka pendek setelah terjadi krisis kredit perumahan
berisiko tinggi (subprime di AS). Dampak kebijakan The Fed ini sungguh
luar biasa. Bursa saham dunia yang semaput dalam dua pekan terakhir
langsung siuman.
The Fed juga bisa mengontrol uang yang beredar di perbankan dengan
menentukan giro wajib minimum atau reserver requirements. Ini adalah
dana minimal yang harus disimpan perbankan.
Terakhir, yang paling banyak mendapat sorotan investor dunia, The Fed
juga mempunyai alat berupa The Federal Fund Rate untuk mengontrol
kondisi moneter AS. Sejatinya, The Fed Fund Rate Ini adalah bunga yang
berlaku antar-bank ketika mereka saling meminjam dana. Nah, FOMC akan
menentukan target The Fed Fund Rate ini dari waktu ke waktu. Jadi,
sekali lagi, The Fed hanya menentukan target saja, bukan bunga yang
sebenarnya. Sebab, bunga antar-bank yang sebenarnya ditentukan oleh
mekanisme pasar antar-bank.
Nah, jika orang mengatakan The Fed menaikkan atau menurunkan suku
bunga, sebenarnya yang mereka bicarakan adalah target The Fed Fund Rate
ini. Tapi, meskipun hanya target, The Fed Rund Rate ini ujungnya akan
sangat mempengaruhi tingkat bunga perbankan lain, seperti bunga kredit
dan bunga simpanan.
Pada tanggal 18 September 2008 mendatang, The Federal Open Market
Committee (FOMC) akan menggelar pertemuan rutin. Pertemuan seperti ini
selalu ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar keuangan di seluruh dunia.
Maklum, di dalam rapat itu, FOMC biasanya akan menentukan kebijakan suku
bunga di Amerika serikat. Nah, peningkatan atau penurunan suku bunga di
AS ini akan sangat menentukan arah pasar modal dunia.
Pertemuan FOMC biasanya berlangsung delapan kali dalam satu tahun.
Dalam pertemuan ini, FOMC akan membuat keputusan apakah perlu mengubah
kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS).
Sebelum pertemuan itu, setiap anggota FOMC memperoleh "Green Book"
yang berisi prediksi ekonomi AS yang dibuat oleh para staf dewan
gubernur The Fed. Mereka juga menerima "Blue Book" yang berisi analisis
kebijakan moneter dan "Beige Book" tentang kondisi ekonomi regional.
Dalam pertemuan itu, FOMC juga memutuskan apakah akan menaikkan,
menurunkan, atau tak mengubah target Fed funds rate. FOMC juga
memutuskan tingkat bunga diskonto (discount rate). Sekadar
mengingatkan, Fed funds rate adalah bunga pinjam-meminjam dana atarbank.
Adapun discount rate adalah bunga pinjaman dana dari The Fed untuk
bank-bank.
Khusus soal Fed funds rate, The Fed hanya menentukan targetnya karena
Fed funds rate yang berlaku di pasar sebenarnya sangat bergantung pada
mekanisme pasar. The Fed akan berupaya keras untuk mempengaruhi bunga
itu, tapi ada banyak faktor lain yang ikut menentukannya.
Misalnya, pada saat masa liburan akhir tahun, masyarakat membutuhkan
dana yang lebih banyak untuk konsumsi. Pada saat itu, bank harus
mengeluarkan banyak dana dan pada akhirnya harus meminjam dana jangka
pendek (overnight) dari bank lain. Ini akan membuat bunga Fed funds rate meningkat.
Jadi, jangan bingung jika media memberitakan The Fed meningkatkan
bunga. Sebenarnya, yang mereka maksud adalah target bunga Fed funds rate
itu. Bagaimana target ini bisa mempengaruhi bunga Perbankan??
The Federal Reserve (The Fed) bisa membuat keputusan menaikkan, menurunkan, atau tak mengubah target The Fed funds rate. Jika ia menurunkan target bunga itu, biasanya sentimen positif akan merasuki para saham global.
The Federal Reserve (The Fed) bisa membuat keputusan menaikkan, menurunkan, atau tak mengubah target The Fed funds rate. Jika ia menurunkan target bunga itu, biasanya sentimen positif akan merasuki para saham global.
Soalnya, bunga yang rendah membuat investor lebih suka masuk ke pasar
saham. Sebaliknya, jika The Fed menaikkan target bunga, pasar saham
akan dirasuki sentimen negatif.
Sejatinya, kebijakan moneter The Fed selalu bertujuan untuk menjaga
pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan harga-harga yang stabil.
Karenanya, keputusan atas target Fed funds rate yang dibuat Federal Open
Market Committee (FOMC) akan selalu mengacu pada tujuan-tujuan itu.
Jika FOMC ingin mendongkrak ekonomi, ia akan menurunkan target Fed
funds rate. Sebaliknya, jika ingin mengerem laju ekonomi, FOMC akan
menaikkan targetnya.
Kadangkala, FOMC tidak mengubah target Fed funds rate tapi
memperingatkan bahwa mungkin akan ada perubahan kebijakan di masa yang
akan datang. Peringatan ini disebut "bias".
Agar target Fed funds rate itu benar-benar mempengaruhi bunga di
pasar, selain mengubah target, FOMC juga aktif melakukan jual-beli surat
berharga. Saat menaikkan target Feds fund rate, ia menjual surat
berharga ke pasar. Dengan cara itu, ia menarik dana dari pasar sehingga
jumlah dana yang tersedia untuk perbankan berkurang dan bank-bank akan
saling meminjam dana jangka pendek (overnight) dengan bunga yang lebih
tinggi.Sebaliknya, ketika menurunkan target Fed funds rate, FOMC akan
membeli surat berharga. Sebab, dengan membeli surat berharga itu ia
menggelontorkan uang ke sistem perbankan.
Akibatnya, bunga pinjaman dana antarbank akan turun karena dana di
pasar melimpah. Jika kondisi ini bertahan, akibatnya bunga kredit yang
disalurkan perbankan juga makin turun. Jadi, konsumen bisa mengkredit
rumah atau mobil dengan bunga lebih murah. Nah, konsumsi yang lebih
tinggi ini akan membuat ekonomi berputar lebih cepat. (Sumber : Kontan.co.id)
0 Response to " Mengenal The Fed"
Post a Comment