[Senin, 1 Juli 2013] Bagi Anda investor pasar saham di
Indonesia, tentu tidak asing dengan sosok Lo Kheng Hong. Kalaupun tidak
mengenal secara pribadi orangnya, minimal pernah mendengar nama yang
kerap disebut-sebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia.
Lo
Kheng Hong merupakan investor saham yang dinilai cukup sukses. Di usia
yang tak lagi muda, dia kini kerap mondar mandir diminta menjadi
pembicara untuk sekedar berbagi kiat sukses berinvestasi di pasar modal. Gaya
bertuturnya kalem, pelan, dan tak ada kesan menggurui. Dia sering
menggambarkan gaya investasi sahamnya seperti halnya orang tidur.
Jika
seorang investor saham jeli memilih saham perusahaan yang berkinerja
dan prospek yang baik, tentu harga saham perusahaan itu berpeluang akan
terus naik. Artinya, tanpa perlu memantau dari hari ke hari
perkembangan harga sahamnya di pasar, sebuah perusahaan yang berkinerja
baik tentu akan memberi imbal hasil yang optimal ke depan. Ada
sisi menarik yang dapat dipelajari dari Lo Kheng Hong, terutama dari
cara dan gaya dia menganalisa prospek saham sebuah perusahaan.
Hal
pertama yang digarisbawahi olehnya, setiap investor saham harus rajin
menggali sebanyak mungkin informasi, baik melalui keterbukaan informasi
yang disampaikan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), membaca
referensi lainnya, atau paling mudah dengan membaca koran.
"Koran
itu sumber informasi berharga. Saya langganan empat koran. Bayangkan,
hanya dengan membayar Rp360.000 per bulan, saya bisa dapat banyak
informasi dari sana," ujarnya dalam sebuah seminar "Market Update,
Economic Outlook, How To Be A Succes Investor" IDX Investor Club, Sabtu
(29/6/2013).
Selain itu, dia memegang betul prinsip 'buy what you know and know what you buy'. Kenali betul perusahaan yang Anda beli sahamnya.
Hal
ini untuk memastikan kinerja perusahaan ke depan sehingga dana investasi
yang dikeluarkan benar-benar akan memberi keuntungan. Meski
banyak bermunculan berbagai macam model analisa mengenai pergerakan
harga saham, Lo Kheng Hong menilai itu semua bukan menjadi tolak ukur
utama.
Meskipun dia secara pribadi lebih percaya diri menggunakan analisa fundamental untuk memilih sebuah saham perusahaan tercatat. Dia memberi istilah analisa saham secara fundamental maupun teknikal ibarat kandang dan sapi.
Sering
kali, katanya, investor saham hanya melihat sapi yang ada didalam
kandang. Uniknya lagi, sapi yang diperhatikan betul itu hanya buntut-nya
saja. "Selama buntut sapi masih bergerak naik turun, maka
investor melihat itu sebagai peluang untuk mendapatkan untung. Dia tidak
melihat bagaimana kandangnya atau kondisi sapinya," katanya.
Dengan
kata lain, pemahaman secara fundamental yang di antaranya mencakup
bisnis yang dijalankan perusahaan, bagaimana prospek pasarnya, lebih
kerap dikesampingkan. Investor lebih senang melihat fluktuasi
pergerakan harga sahamnya dibandingkan dengan memperhatikan dan
mendalami kinerja perusahaannya.
Dia mengaku hampir semua investasi yang dijalankan bersifat jangka panjang dan selama ini memberi keuntungan yang menjanjikan. Dengan
model investasi jangka panjang, saat kondisi pasar anjlok seperti yang
terjadi dalam sebulan terakhir lalu, 'tidurnya' tetap saja nyenyak
karena gaya investasi jangka panjang dipilihnya. "Tuhan itu Maha Pengampun, tapi pasar saham tak mengenal ampun," jelasnya. (Sumber : http://market.bisnis.com/read/20130701/7/147796/resep-memilih-saham-yang-menguntungkan-ala-lo-kheng-hong)
0 Response to "Resep Memilih Saham yang Menguntungkan ala Lo Kheng Hong"
Post a Comment