header niko 728 x 90

Tiga Saham Trading dan Tiga Saham Investasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Hingga akhir pekan, laju IHSG diprediksi konsolidasi cenderung menguat dalam kisaran 4.350-4.500. Tiga saham untuk trading dan tiga untuk investasi pun disodorkan. Apa saja?
Pengamat pasar modal Sem Susilo mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurut dia, salah satu penopang penguatan indeks adalah capital inflow.
“Di saat dolar AS sudah berada di atas 12.000 saat ini dan harga-harga saham masih cukup murah, yang terjadi adalah capital inflow dan bukan capital outflow. Sebab, investor asing akan diuntungkan oleh dua hal: rupiah yang lemah dan saham yang murah,” ujarnya.
Pada perdagangan Senin (20/1/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 19,34 poin (0,44%) ke posisi 4.431,572. Intraday terendah 4.407,877 dan tertinggi 4.435,968.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah akhir pekan lalu sideways, mengawali pekan ini, IHSG justru menguat. Apa yang terjadi?
IHSG 2014 memberikan harapan yang sangat besar untuk terus bangkit. Di saat dolar AS sudah berada di atas 12.000 saat ini dan harga-harga saham masih cukup murah, yang terjadi adalah capital inflow dan bukan capital outflow.
Sebab, pertama, investor asing akan diuntungkan oleh dua hal: rupiah yang lemah dan saham yang murah. Lalu, kedua, dari data fundamental kuartal IV-2013, Indonesia cukup bagus. Ketiga, UU Minerba yang diterapkan dengan konsep kompromi terbatas, untuk jangka panjang juga akan menguatkan fundamental ekonomi Indonesia. Karena itu, kalaupaun IHSG melemah saat ini, hanya koreksi temporer setelah kenaikan IHSG yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Mengapa Anda sebut sebagai koreksi temporer?
Sebab, koreksi indeks terjadi saat volume transaksi turun. Kondisi ini terjadi hampir pada semua saham. Ini menandakan investor terus melakukan akumulasi atas saham-saham. Jadi, saat trader jangka pendek terus profit taking, investor jangka panjang terus melakukan akumulasi.
Jadi, trader yang profit taking karena kenaikan sahamnya sudah beberapa kali. Lalu, ditampung oleh investor. Trader jual sebanyak apapun, investor tampung. Tapi, si investor ini tidak mau menggerakkan pasar untuk mendapatkan harga saham yang tidak terlalu mahal karena melihat prospek Indonesia yang luar biasa.

Apa buktinya, bahwa prospek ekonomi Indonesia luar biasa?
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia merupakan yang terbesar no 2 di dunia setelah China bagaimanapun juga. Ini tidak main-main, dari ratusan negara, Indonesia no 2.

Bagaimana dengan faktor pemilu 2014?
Soal pemilu 2014 kita justru melihat positif. Sebab, akan terpilih pemimpin yang baru yang akan membawa Indonesia pada era baru. Indonesia merupakan negara yang tidak kurang sesuatu apapun. Negara yang dianugerahkan oleh Tuhan sudah lengkap baik dari sisi SDA maupun SDM-nya.
Karena itu, untuk jangka panjang, IHSG tidak bermasalah. Rupiah pun, setelah Pemilu, bisa menguat ke 11.500 per dolar AS.

Bagaimana dengan faktor eksternal?
Masalah tapering off dari The Fed, ini merupakan pengurangan stimulus secara bertahap dan bukan penarikan stimulus sesuai kemampunan penerimaan oleh pasar. Pasar sering menerjemahkan keliru, dikira stimulus ditarik. Karena itu, pengurangan stimulus itu, sebenarnya tidak ada efek negatifnya.

Lantas, bagaimana Anda melihat arah IHSG hingga akhir pekan ini?
IHSG berpeluang konsolidasi tapi cenderung menguat. Sebab, dari sentimen intermarket (bursa saham global dan regional) tidak ada masalah. Hanya saja, setelah indeks naik beberapa hari, perlu cooling down terlebih dahulu. Jadi, sepekan ke depan, konsolidasi normal dan cenderung menguat.

Level support dan resistance IHSG?
Support IHSG berada di level 4.350 yang merupakan support yang sangat kuat. Resistance indeks berada di level 4.500. Target IHSG akhir 2014 di level 5.250. Ini target minimal yang merupakan puncak 2013. Syukur-syukur dapat bonus di 2014.

Saham-saham pilihan Anda?
Saham-saham pilihan untuk trading jangka pendek di sektor komoditas. Sebab, bagaimanapun, ekonomi AS, China dan Jepang, semuanya sudah bangkit sehingga membutuhkan komoditas yang cukup banyak sehingga harga komoditas cenderung naik.
Untuk trading, bisa di saham PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Vale Indonesia (INCO), dan PT Adaro Energy (ADRO).

Saham-saham pilihan untuk investasi jangka panjang?
Untuk investasi jangka panjang, saham-saham non-komoditas sudah sangat murah meriah khususnya saham-saham di sektor konstruksi dan semen BUMN.
Dari dulu, ada dua saham unggulan kita yaitu PT Waskita Karya (WSKT) dan PT Semen Baturaja (SMBR) untuk investasi. Satu lagi untuk investasi, saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO).
Jadi, tiga saham untuk trading dan tiga saham untuk investasi. Dalam pengertian, trading harus sering keluar masuk pasar. Investasi, sekali beli, biarkan saja. Seperti Lo Kheng Hong yang beli saham untuk lima tahun.[Sumber : Inilah.com]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tiga Saham Trading dan Tiga Saham Investasi"

Post a Comment