[Jumat, 10 Januari 2014] Kondisi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dihantam dengan kerugian yang besar
dan jumlah utang cukup besar. Kendati demikian, para pemegang saham
menyakini kinerja perusahaan tambang milik Grup Bakrie akan kembali
pulih dan mampu meningkatkan harga saham.
Salah satunya diyakini oleh pemegang saham yang bernama Lo Kheng Hong atau dikenal sebagai Bapak Investasi Indonesia.
"Sesuatu yang turun mungkin suatu hari bisa menguat (bullish) kembali," ucap Lo Kheng Hong saat ditemui seusai RUPLSB Bumi Resources, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/1/2013).
Menurut Lo Kheng Hong, saat ini dirinya berharap dan sabar menunggu kinerja perseroan kembali membaik. Lo Kheng Hong mengatakan, penurunan harga saham BUMI saat ini justu menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk membeli saham BUMI.
"Harga saham BUMI waktu tahun 2008 itu Rp8.750 per saham sekarang Rp314 per saham. Itu artinya peluang untuk membeli di harga yang murah, sekarang sahamnya jadi menarik," paparnya.
Sebagai catatan Hingga kuartal III-2013, perseroan mencatatkan kerugian sebesar USD377,5 juta. Angka ini turun 40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD632,5 juta. Kerugian tersebut disebabkan oleh masih rendahnya harga batu bara dunia yang bertengger di bawah USD70 per ton sehingga belum mampu menutup kerugian di tahun sebelumnya. (Sumber : http://economy.okezone.com)
Salah satunya diyakini oleh pemegang saham yang bernama Lo Kheng Hong atau dikenal sebagai Bapak Investasi Indonesia.
"Sesuatu yang turun mungkin suatu hari bisa menguat (bullish) kembali," ucap Lo Kheng Hong saat ditemui seusai RUPLSB Bumi Resources, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/1/2013).
Menurut Lo Kheng Hong, saat ini dirinya berharap dan sabar menunggu kinerja perseroan kembali membaik. Lo Kheng Hong mengatakan, penurunan harga saham BUMI saat ini justu menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk membeli saham BUMI.
"Harga saham BUMI waktu tahun 2008 itu Rp8.750 per saham sekarang Rp314 per saham. Itu artinya peluang untuk membeli di harga yang murah, sekarang sahamnya jadi menarik," paparnya.
Sebagai catatan Hingga kuartal III-2013, perseroan mencatatkan kerugian sebesar USD377,5 juta. Angka ini turun 40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD632,5 juta. Kerugian tersebut disebabkan oleh masih rendahnya harga batu bara dunia yang bertengger di bawah USD70 per ton sehingga belum mampu menutup kerugian di tahun sebelumnya. (Sumber : http://economy.okezone.com)
0 Response to "Bapak Investasi Yakin Saham BUMI Kembali Bangkit"
Post a Comment