header niko 728 x 90

Kenapa Lo Kheng Hong Masih Pegang Saham Tambang Grup Bakrie?

[Jumat, 20 Desember 2013] Kinerja perusahaan tambang milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus mencatatkan kerugian. Saham-sahamnya pun terus rontok.

Namun, apa yang membuat investor pasar modal Lo Kheng Hong yang dikenal sebagai 'Warren Buffet'-nya Indonesia, tetap mau berinvestasi di perusahaan milik Grup Bakrie tersebut?

"Perusahaan ini masih berproduksi. Masih 80 juta ton produksinya. Cadangan batubaranya juga banyak, terbesar," kata pria asli Betawi ini saat ditemui usai batalnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BUMI, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (20/12/2013).

Menurut pria yang sudah 24 tahun 'bermain' di pasar modal ini investasi di pasar saham memang untuk jangka panjang sehingga tidak hanya melihat kondisi saham saat ini saja.

"Dulu harga saham BUMI Rp 8.750 per saham, sekarang kira-kira sudah Rp 300-310 per saham. Ya memang lagi begitu," ujar dia.

Perlu diketahui, hari ini manajemen BUMI batal menggelar RUPSLB karena tidak kuorum. Sebagian besar pemegang saham merasa kecewa atas pembatalan ini. Bahkan, ada beberapa pemegang saham yang mengamuk karena merasa 'dipermainkan'.

Hingga kuartal III-2013, perseroan mencatatkan kerugian sebesar US$ 377,5 juta. Angka ini turun 40% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 632,5 juta.

Kerugian tersebut disebabkan oleh masih rendahnya harga batu bara dunia yang bertengger di bawah US$ 70 per ton sehingga belum mampu menutup kerugian di tahun sebelumnya.

Namun, perseroan mencatat kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 22,9% dari 47,7 metrik ton pada kuartal III-2013 menjadi 58,6 metrik ton pada kuartal III-2013. (Sumber : finance.detik.com)

Berita Terkait :
- Lo Kheng Hong Versus Saham BUMI


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kenapa Lo Kheng Hong Masih Pegang Saham Tambang Grup Bakrie?"

Post a Comment